Banyak
jalan yang bisa mendekatkan kita kepada Allah. Namun jalan terdekat
adalah zikir. Zikir merupakan aktivitas ibadah seseorang yang dilakukan
dengan mengucapkan bacaan yang mengandung pujian kepadaNya,
penyucianNya, pengagunganNya dan ungkapan syukur kepadaNya.
Teladan
yang bisa ditiru dari sosok Rasul adalah beliau yang selalu berzikir
kepadaNya pada setiap keadaan, baik dalam pagi ataupun malam, duduk
ataupun berdiri, dan dalam seluruh keadaaan lainnya. Dari Aisyah
berkata:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَذْكُرُ اللَّهَ عَلَى كُلِّ أَحْيَانِهِ
“Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berzikrullah pada setiap keadaannya” (H.R. Muslim).
Seseorang
yang diberi kesempatan untuk berzikir, berarti ia telah diberi sebagian
dari kekuasaanNya, karena zikir adalah jalan terdekat menuju Allah dan
tanda wujud kekuasaanNya. Karena itu jangan tinggalkan zikir hanya
karena kita belum bisa fokus saat zikir, sebab kelalaianmu untuk
berzikir itu lebih buruk daripada kelalaianmu saat berzikir. Ibn
Atha’illah menuliskan dalam kalam hikamnya:
لا
تترك الذكر لعدم حضور قلبك مع الله فيه لأن غفلتك عن وجود ذكره أشد من
غفلتك في وجود ذكره فعسى أن يرفعك من ذكر مع وجود غفلة إلى ذكر مع وجود
يقظة ومن ذكر مع وجود يقظة إلى ذكر مع وجود حضور ومن ذكر مع وجود حضور إلى
ذكر مع غيبة
“Jangan tinggalkan
zikir karena kelalaian hatimu yang tidak bersama Allah karena kelalaian
tanpa zikir lebih buruk daripada kelalaian dengan zikir. Bisa jadi Allah
mengangkatmu dari zikir dengan kelalaian ke zikir dengan hati terjaga,
dari zikir dengan hati terjaga ke zikir dengan hati waspada, dari zikir
dengan hati waspada ke zikir.”
Ibn
Atha’illah berpesan agar kita tidak meninggalkan zikir, sekalipun
dengan kondisi hati yang lalai. Hal tersebut menunjukkan betapa
pentingnya zikir dalam kehidupan kita di dunia dan akhirat. Tujuan kita
yang sejatinya hanya mengabdi kepada Allah ini bisa terealisasi dengan
baik jika kita mampu mendekat kepada Allah dengan jalan zikir ini.
Ayat
indah dalam Q.S. Al-Ahzab ayat 35 bisa memotivasi kita untuk terus
berzikir, sebagaimana Allah telah menyiapkan pahala dan ampunan yang
besar. Ayat tersebut berbunyi sebagai berikut:
إِنَّ
الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ
وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ
وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ
وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ
كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا
عَظِيمًا
“Sesungguhnya laki-laki
dan wanita yang muslim, laki-laki dan wanita yang mukmin, laki-laki dan
wanita yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan wanita yang benar,
laki-laki dan wanita yang sabar, laki-laki dan wanita yang khusyuk,
laki-laki dan wanita yang bersedekah, laki-laki dan wanita yang
berpuasa, laki-laki dan wanita yang memelihara kehormatannya, laki-laki
dan wanita yang banyak berzikrullah, Allah telah menyediakan untuk
mereka ampunan dan pahala yang besar.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar