Menjelajah Dunia Semut | Tarqiyah Ath-Tholabah | Resensi Buku


 Tarqiyah Ath-Tholabah


Book Review

Judul               : Menjelajah Dunia Semut

Penulis            : Harun Yahya

Penerbit           : Harun Yahya International

Genre              : Non-fiksi (Filsafat)

ISBN               : 979-3393-06-8

Tahun Terbit   : 2003

 

            Susunan kota modern saat ini ada karena adanya ribuan bahkan jutaan individu manusia berkumpul dalam suatu tempat. Semua aturan tata kota disusun begitu rapinya hingga terlihat sebuah bangunan megah nan tinggi menjulang langit. Hiruk pikuk selalu menyelimuti kehidupan kota yang juga sesak dengan mondar-mandirnya kendaraan melaju di jalanan raya. Tetapi di balik semua itu ada kehidupan miris yang banyak tak dihiraukan orang. Potret kemiskinan, pengangguran, kelaparan, hingga kurang gizi yang menyebabkan kematian. Ya, itulah sisi buruk kehidupan manusia yang tak peduli dengan kehidupan orang lain. Selalu bersaing ingin menjadi yang terkaya, tak peduli kawan yang sedang lapar menganga mengharpkan kebaikan sesorang untuk mengganjal perutnya.

            Bayangkan jika kehidupan ini penuh dengan rasa pengorbanan, rela membantu sesama tanpa imbalan, saling mengasihi tanpa rasa persaingan, mengalah untuk menghindari permusuhan, serta rela mati untuk memperjuangkan kawanan.

Di dunia ini benar-benar ada kehidupan seperti itu. Bahkan tepat di sekitar kehidupan kita yang tak pernah kita lirik kehebatannya. Mereka adalah semut. Semut merupakan salah satu kelompok yang paling “sosial” dalam genus serangga dan hidup sebagai masyarakat yang disebut “koloni”, yang “terorganisasi” luar biasa baik. Tatanan organisasi mereka begitu maju sehingga dapat dikatakan dalam segi ini mereka memiliki per-adaban yang mirip dengan peradaban manusia. 

Di dalam buku ini berisi fakta-fakta yang meruntuhkan teori evolusi. Semua ini untuk menangkal kekeliruan pandang akibat teori ini, yang telah begitu lama menjadi landasan bagi semua filsafat anti-Tuhan. Seperti dalam buku-buku lain karangan penulis, penjelasan yang disampaikan dilengkapi dengan ayat-ayat Al-Quran dan para pembaca diajak untuk mempelajari dan hidup dengan ayat-ayat tersebut. Buku ini dan semua karya-karya lain dari penulis dapat dibaca secara perorangan atau dikaji bersama dalam suatu diskusi. Buku-buku yang ditulis semata untuk mencari keridhaan Allah ini dapat menjadi sarana yang amat efektif untuk memahami maupun menyampaikan Islam kepada orang lain.

Pengarang, yang menulis dengan nama pena HARUN YAHYA, lahir di Ankara pada tahun 1956. Setelah menyelesaikan sekolah dasar dan menengahnya di Ankara, ia kemudian mempelajari seni di Universitas Mimar Sinan, Istanbul dan filsafat di Universitas Istanbul. Semenjak 1980-an, pengarang telah menerbitkan banyak buku bertema politik, keimanan, dan ilmiah. Harun Yahya terkenal sebagai penulis yang menulis karya-karya penting yang menyingkap kekeliruan para evolusionis, ketidak-sahihan klaim-klaim mereka dan hubungan gelap antara Darwinisme dengan ideologi berdarah seperti fasisme dan komunisme. Karya-karya Harun Yahya dibaca di banyak negara, dari India hingga Amerika, dari Inggris hingga Indonesia. Buku-bukunya tersedia dalam bahasa Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Portugis, Urdu, Arab, Albania, Rusia, Serbia-Kroasia (Bosnia), Polandia, Melayu, Turki Uygur, dan Indonesia, dan dinikmati oleh pembaca di seluruh dunia.

Mungkinkah makhluk ini, yang berat sel saraf dari sejuta ekornya hanya 20 gram, telah mengambil keputusan untuk bersosialisasi dalam kelompok “secara begitu saja”? Atau, mungkinkah mereka berkumpul dan menetapkan peraturan untuk sosialisasi ini setelah mengambil keputusan? Andaipun kita anggap ini mungkin, mungkinkah bagi mereka semua untuk mematuhi sistem baru ini tanpa kecuali? Apakah mereka lalu membentuk tatanan sosial yang maju dengan mendirikan koloni dengan anggota berjuta-juta ekor semut, setelah mengatasi semua kemustahilan ini? Jawabannya ada dalam bab-bab yang tertulis dalam buku ini.

Bab pertama dalam buku ini membahas tentang bagaimana semut bisa menjalani kehidupan yang baik di dunia. Sama dengan manusia semut adalah makhluk yang dapat hidup hanya dengan berkelompok. Mereka tak dapat bertahan hidup sendirian.  

Bab kedua berisi tentang bagaimana semut berkomunikasi dengan semut lain. Sekalipun tidak kita perhatikan, semut memiliki metode komunikasi yang cukup berbeda berkat organ pengindra mereka yang peka. 

Bab ketiga ditulis tentang spesies semut yang beragam. Meski tampak serupa, semut terbagi dalam banyak spesies berdasarkan gaya hidup dan ciri-ciri fisiknya. Makhluk hidup ini sebenarnya memiliki sekitar 8.800 spesies. Setiap spesies juga memiliki sifat yang patut dikagumi.

Dalam bab keempat, penulis menjelaskan kehidupan semut yang berhubungan dengan makhluk hidup lainnya. Baik hubungan semut dengan hewan lainnya, maupun hubungan semut dengan beberapa tumbuhan (simbiosis).

Di dalam bab kelima, sangat menarik. Karena membahas sistem pertahanan semut mempunyai beberapa teknik dan strategi yang dilakukannya. Ada strategi menghitung, teknik penyamaran, teknik mengeluarkan racun, bahkan semut juga memiliki budak yang akan melakukan segalanya bagi mereka

Bagian Keenam menjelaskan bagaimana semut mempertahankan rasnya dengan rela mati demi kelangsungan hidup rasnya. Dan para pekerja yang bekerja demi melindungi telur dan semut muda agar tetap aman dan nyaman. Karena telur semut adalah harta karun paling berharga bagai koloni. 

Bagian Ketujuh menjelaskan bagaimana keluarga yang beranggota ratusan ribu memperoleh makanan. Dan bagaimana mereka memenuhi kebutuhan makanan baik di masa sulit maupun tidak.

Buku ini berusaha menyingkirkan kabut tebal yang menutupi mata masyarakat dalam kehidupan modern. Tujuannya adalah mempersembahkan kembali bukti-bukti keberadaan Allah yang kekal kepada mereka yang melupakan-Nya karena terlalu terpesona dengan hal-hal duniawi, seperti pekerjaan, rumah, dan uang. Tujuan yang lain adalah memberi mereka yang percaya pada-Nya, hal-hal baru untuk direnungkan.

Buku ini menjelaskan mengenai semut dan sudah memberikan gambaran umum mengenai dunia semut. Akan tetapi, yang tertulis ini baru sebagian contoh saja, karena banyak sekali spesies di dunia semut yang dilengkapi dengan berbagai ciri-ciri yang tidak diketahui oleh penulis buku. Buku ini sangat menarik untuk dibaca menggunakan bahasa yang mudah difahami dan buku ini berisi fakta-fakta yang meruntuhkan teori evolusi. Semua ini untuk menangkal kekeliruan pandang akibat teori ini, yang telah begitu lama menjadi landasan bagi semua filsafat anti-Tuhan. Penulis,

 

 Alfan Sujefri

 

1 komentar: