kenapa tidak saya saja


Suatu hari seorang pengemis datang ke rumah seorang yang terkenal kikir. 

“Minta belas kasihan, tuan,” kata pengemis, “beri saya beberapa rupiah sekedar pembeli makanan.”

“Wah, saya lagi bokek. Tak punya uang.”

“Baiklah tuan, beri saya sedikit nasi untuk pengganjal perut saya yang lapar.”

“Wah, nasi pun tak ada. Belum ada yang ditanak.”

“Kalau begitu segelas teh pun cukup tuan.”

“Teh? Saya sendiri belum minum teh sampai saat ini.”

“Baiklah, kalau begitu sata minta air putih saja, sekedar mengurangi rasa haus.”

“Air putih pun tidak ada!” kata si kikir mantap.
Mendengar jawaban yang terakhir ini, si pengemis pu putus asa. Katanya, “Lho mengapa tuan duduk-duduk di sini. Mengapa tidak ikut saya saja?”

“Ke mana?” Tanya si kikir tidak mengerti.

“Ke mana lagi, ya bersama-sama mengemis!” kata si pengemis jengkel.

“Sampean kan tidak punya apa-apa seperti saya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar