BBM KOK BISA NAIK ? | El Fatih | Artikel



Penulis : Muhammad Allif


Dari zaman ke zaman rasanya berita ini selalu saja kontroversial. Namun, perlu diketahui bahwa gejolak harga minyak dunia sudah mulai terjadi pada tahun 1998. Kala itu, Indonesia mulai memasuki masa reformasi, sekaligus masa krisis moneter. Sejak masa pemerintahan Soeharto hingga Joko Widodo sekarang ini, harga BBM terus merangkak naik. Hanya Presiden B.J Habibie yang tidak menaikkan harga BBM. Ia justru menurunkan harga BBM sebesar Rp200, dari semula Rp1.200 per liter menjadi Rp1.000 per liter.

Pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo gejolak harga minyak sudah mulai terlihat sejak tahun 2021. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kenaikan harga BBM, yaitu : 

1. OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Conutries)  memgang posisi penting sebagai kartel yang beperan memengaruhi sisi suplai dalam perdagangan minyak dunia. Perubahan kapasitas produksi setiap negara, konflik geopolitik yang kadang-kadang menerpa, menjadi faktor-faktor yang bermain dalam pembentukan tren harga minyak dunia.

2. Situasi negara-negara produsen minyak, 62% persediaan minyak dunia ada di Timur Tengah dan berpusat di lima negara: Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Irak dan Kuwait. Perbaikan kondisi politik dan keamanan di Timur Tengah memiliki kemampuan besar untuk meningkatkan suplai minyak dan mendorong harga minyak turun; sedangkan meningkatnya ketegangan bisa membuat kuatir suplai berkurang sehingga mendorong harga minyak naik.

3. Perusahaan minyak dalam perdagangan yang sudah terglobalisasi, maka perdagangan suatu komoditas tidak hanya bergantung pada komiditas itu, melainkan juga perusahaan yang berperan dalam produksi dan distribusinya. Salah satu langkah perusahaan minyak yang jelas berpengaruh pada harga minyak dunia adalah terkait dengan simpanan (inventory) dan pemboran (oil drilling).

4. Permintaan minyak global salah satu jeni komoditas yang diperdagangkan di tingkat internasional, harga minyak dunia juga dipengaruhi oleh kuat-lemahnya permintaan (demand). Misalnya dalam penjualan kendaraan bermotor. Setelah industrialisasi terjadi dan ketika pertumbuhan ekonomi bagus, penjualan kendaraan bermotor tentunya akan terus meningkat. Padahal penggunaan kendaraan bermotor sebagian besar masih membutuhkan BBM (Bahan Bakar Minyak). Jika hal ini terjadi, maka tentunya harga minyak dunia akan naik bersama dengan peningkatan permintaan. 

5. Perkembangan tekhnologi dan penemuan baru terkait eksplorasi minyak, seperti pengembangan metode fracking untuk mendapatkan minyak Shale akan cenderung menurunkan harga minyak.

6. Pandemi covid 19, bagaimana tidak sektor ekonomi dunai sangat terpengaruh oleh covid 19. Dimulai dari modal produksi dan penjualan akan sangat terasa dampaknya.

7. Kegugupan Presiden atau akal-akalan pemerintah dalam menutupi ketidakmampuan mengelola negara, Upssss !!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar