INI JAWABAN QODO' DAN QODAR BISA DIRUBAH..?


...(والله تعالى يجيب الدعوات) ولو من كافر عند بعض
....Allah swt mengabulkan segala Doa...walupun yg berdoa itu orang kafir,menurut sebagian ulama
( ويقضي الحاجات)
dan Allah mengabulkan segala hajat/kebutuhan kita .
والظاهر ان الاول مشروط بالطلب
Yg jelas bahwa pada pernyataan yg AWAL(Yujiibud da'aawat) di syaratkan dg cara menempuh/mencarinya.
والثاني ولو بلا طلب (تفضلا)على عباده لا وجوبا
yg KEDUA(WA YAQDIL HAJAAT)(walaupun yg berdoa itu)tampa mencarinya yg merupakan KARUNIA dari ALLAH (fadol Allah) pada Hamba2nya     dn bukan merupakan kewajiban(bagi allah)
لقوله تعالى " ادعوني اسستجب لكم "  
berdasarkan Firman Allah taala: Berdoalah/mintalah kalian kpadaku maka aku akan ijabah (Doa) kalian.
" اجيب دعوة الداع "
(Allah)mengabulkan Doa orang yg berdoa
" وآتاكم من كل ما سألتموه "
aku (Allah)memberi/mendatangkan pda kalian semua ,terhadap segala apa yg kalian minta
ولقوله صلعم : لا يرد القضاء الا الدعاء.
karena ada sabda Nabi saw : TAK ADA YG DAPAT MENOLAK QODO' kecuali HANYA DOA (yg dapat merubahnya)
الدعاء ينفع مما نزل وما لم ينزل
Doa Bermenfaat dari-pada sesuatu yg telah di turunkan(di putuskan)dan yg belum di turunkan(di putuskan)
لكن ينبغي ان يراعي الداعي شرائط قبول الدعاء
akan tetapi yg berdoa mesti memelihara syarat2 terkabulnya Doa..
المحررة في كتب العلماء كالحصن للجزري،
yg telah di tetapkan dlm kitab2 ulama sprti kitab ALHISNI karya syeh alJAZARI
وينفي موانعه المقررة في السنتهم ويقارن  في اوقات قبوله
dan harus menafikan yg mncegah terhadap (terkabulnya) Doa (itu sendiri) sprti yg tlah di tetapkan dalam Lisan para ulama,dan harus membarenginya(bersamaan) dg waktu2 ijabah.
بل في امكنته حتى يكون في مظنة القبول وحيزه
bahkan dlam tempat2(trkabulnya)Doa, sehingga ada dugaan kuat dlm  terkabul dan terhalaunya doa

وقالت المعتزلة: لا نفع للدعاء قد كان ما هو كائن وقد جف القلم .
menurut pendapat MU'TAZILAH:DOA Tak Berguna sebab Keputusan Allah telah berlalu  dan Qolam Allah telah tertuliskan(kering)
واجيب بنحو قوله صلى الله عليه وسلم:
maka Di jawab dg perumpamaan sabda Nabi saw:
اهدوا الى موتاكم الدعاء والصدقة .
Hadiahkalah DOA dan Sodaqoh kalian, kepada yg Mati dari Kalian .
اعلم ان الدعاء يسهل القضاء المبرم
ketahuilah Bahwa Doa memudahkan/menjadikan gampang terhadap QODO' MUBROM(qodo yg paten sprti MATI,RIZKI dan JODOH)

ويدفع نفس القضاء المعلق نزل او تهيأ للنزول.
Doa dapat Mencegah maksud QODO' MU'ALLAQ itu sendiri,baik yg telah di turunkan atau yg di persiapkan turun (oleh Allah)
(فان قيل ان تغيير قضائه تعالى ممتنع
jika Di tanyakan: sungguh perubahan QODO' nya ALLAH tu tercegah(tak mungkin  bisa di rubah2 lagi)
فالسعي لدفعه بنحو الدعاء من عدم اعترافه قضائه تعالى
mka melakukan penolakan pda QODO' dg DOA itu merupakan ketidak patuhan/tak tunduk pda Keputusan/QODO'nya ALLAH.
وقد قال صلى الله عليه وسلم:
sungguh telah bersabda Nabi saw:
لا يغنى حذر من قدر
tak akan berguna(tak akan mampu) suatu kekuatiran dari Qodar Allah.

(قلنا ان الدعاء ايضا من قضائه تعالى
jawaban kita adalah: Bahwasanya DOA adalah bagian dari Qodo' nya ALLAH TAALA.
فيكون المسبب مع سببه من قضائه تعالى
maka adanya MUSABBAB serta SABAB itu Merupakan bagian dari Qodo' nya Allah juga.
فالله تعالى قضى بكون الدعاء سببا مزيلا.
ALLAH taala Telah memutuskan bahwa DOA menjadi sebab yg dapat menghilangkan(pada qodo')
وقد قال صلى الله عليه وسلم :
sngguh Baginda Nabi saw brsabda :
لا يرد القضاء الا الدعاء .
 TAK ADA YG DAPAT MENOLAK QODO' kecuali HANYA DOA (yg dapat merubahnya)
وقال المناوي  في شرح ذلك الحديث
berkata syekh alMANAWI tentang syarah Hadist itu (لايرد الضاء الخ)
فيستعمل العبد الحذر المأمور به من الاسباب وادوية الامراض الى آخره.
Seorang hamba dapat mempergunakan terhadap kekuatiran...yg mna hamba itu di perintahkan berdoa ...yaitu dari beberapa sebab dan termasuk mengobati penyakit dst ...

(فأن قيل ان كان المدعو عليه خلاف قضائه وعلمه
jika di tanya kan : (Bagaimana) jika yg di minta itu berseberangan Qoda dan ilmunya (Allah)?
او كان قضاءا مبرما  فلا ينفع
atau yg di doakan(yg di pinta) merupakan Qodo' mubrom ..maka doa itu tak akan Bermenfaat.....!!!(katanya)

قلنا يجوز ان يكون نفعه مؤخرا  الى الاخرة
kita menjawabnya: Boleh saja adanya kemenfaatan itu di akhirkan sampai di akhirat(di berikan di akhirat)

ويجوز ان يمنعه  تعالى من الدعاء المرعى شروطه والمنفي موانعه
boleh jadi ALLAH mencegahnya karena DOA(yg di panjatkan)yg menempatkan syarat2 berdoa dan menafikan yg mencegah terkabulnya doa.


ولا يلزم الجبر على قاعدة افعال العباد من الجبر المتوسط.
Tidak perlu paksaan yg bersifat penengah atas dasar tindakan Hamba2nya

(فان قيل رب مضطر وضرير عاجز يجتهد في الدعاء ولم يظهر اثر القبول طول عمره
jika di tanyakan : Berapa banyak yg kesusahan,buta dan lemah yg mana Orang itu telah bersungguh dalam berdoa,dan tidak Tampak efek/tanda2 terkabulnya Doa selama hidupnya.
قلنا: يخرج له الجواب مما ذكرنا وان بعض المستجاب يجوز ان يكون خفيا
kita menjawabnya: maka keluarlah jawaban untuknya dari jawaban yg berlalu,bahwa sebagian doa yg di ijabah adalah ijabahnya doa itu di sembunyikan (oleh allah)
بحيث لولا ه لتظهر المخاوف والمكاره
klo seandainya tak disembunyikan,maka akan terlihat apa yg di takutkan dn terlihat pula apa yg tdk di senangi.
ويجوز ان يكون مقبولا في حق شيئ آخر انفع له
boleh jadi (doanya)terkabul pada sesuatu yg lain yg lebih bermanfaat untuk dirinya .
وان يكون وقته بعيدا فيظن انه لم يقبل وقد قبل لكن ظهر اثره بعد زمان طويل
(mungkin juga)terkabulnya doa pada waktu yg lama,lalu orang itu mengira baha doa nya tak terkabul,padahal allah sdah mengkabulnya,akan tetapi timbulnya pada waktu yg lama
كما قيل في استجابة دعاء نوح عليه  الصلاة والسلام
sprti yg di katakan tentang terkabulnya doa Nabi Nuh alaihissolatu wassalamu.
 انه ظهر اثره بعد اربعين سنة
bahwa Doa Nabi Nuh Baru tampak(terkabul) setelah 40 tahun lamanya
 واضمحل به الاشكال على قوله تعالى وآتاكم من  كل ما سألتموه .
dan.. dg DOA Lenyaplah keraguan itu. berdasarkan firman ALLAH : Aku Berikan pada kalian semua yg apa kalian minta
ان لفظة كل تقتضى العموم والاستغراق
bahwa lafadz Kullun menunjukkan arti umum dan istighroq(meliputi semua)
.ورب شخص يدعو كثيرا ولا يظهر اثر القبول بلا احتياج الى ما يقال:
berapa banyak seseorng berdoa namun tak tampak tanda2 terkabulnya doa yg Tak butuh pda apa yg dikatakan:
انه يعطى كل سؤال لكن البعض لايصل للموانع والحجب لعدم القابلية
bahwa Allah memberi pda setiap permintaan tetapi sebagian tak sampai pada larangan2 dn satir yg menutupinya dn tiada keterima
 وبلا احتياج الى تخصيص خطابه مع انه خلاف الاصل.
dan tak butuh pada ketentuan khitobnya serta menyalahi pokoknya.

(فإن قيل لاشك ان معظم الادعية واكثرها لدفع البلايا والمصائب
jika di katakan: tak di ragukan lgi  bahwa terbesar dan paling Banyaknya  Doa yg di pinta adalah utk menolak mara bahaya dan musibah...
 وهو مناف للصبر والتوكل والتسليم الى الله تعالى.
yg seperti itu dapat meniadakan pada  kesabaran,tawakkal dn ketundukan pda Allah taala
قلنا وان ذهب بعض الزهاد الى افضلية ترك الدعاء استسلاما للقضاء
jawab kita adalah: Kalaupun ada pendapat sebagian ULAMA/ORANG2 ZUHUD yg menurut mereka : MENINGGALKAN/TAK BERDOA itu lebih BAIK sebab tunduk patuh pada QODO' qodarnya Allah.
لكن الصحيح الذي اجمع عليه العلماء واهل الفتاوى افضلية الدعاء واستجابته
akan tetapi pendapat yg sohih yg telah di sepakati oleh ulama dn para ahli fatwa : lebih utamanya BERDOA dan terijabahnya doa .
كما نقل عن النواوي في شرح المسلم
sperti yg di nukil dri imm nawawi dlm syarhil Muslim.
وانا اقول المنافي للصبر هو التضجر والتشكى وعدم تحمل المحن لا المباشرة للسبب العادي منه تعالى
aku berkata tntang : yg menafikan kesabaran itu adalah rasa jemu/bosan,pengaduan dan ketidak mampuannya menanggung ujian2 ...bukan karena bersentuhan langsung dg SABAB aadiyah dari allah.
 وايضا صرح بعدم تنافى التشبث بالاسباب الوهمية للتوكل كالكى بهذا الشرط
dan juga..telah dijelaskan bhwa tidak adanya  yg  menafikan terhadap keterkaitan dg sebab2 yg bersifat dugaan2 kecil pada tawakkal seprti KAI dg syarat ini..
 فضلا عن الظنية بل القطعية وبالجملة المباشرة للاسباب الشرعية  ولو ظنية
apalagi dri sebab2 Dzonniyah(dugaan kuat) bahkan yg pasti, akumulasinya bahwa bersentuhan lngsung dg sebab2 syar'i Walaupun secara dzonniyah
 بل وهمية لا تنافي التوكل
bahkan secara wahmiyah itu...(yg mana kesemuanya itu)tak dapat meniadakan terhadap (makna) TAWAKKAL itu sendiri.
واما اجابة دعوة الكافر
adapun tentang terkabulnya DOA nya orng kafir ...
فمنع الشافعي والجمهور لقوله تعالى" وما دعاء الكافرين الا في ضلال "
menurut imam syafi'i dn jumhurul ulama(bahwa Doa orng kafir itu) TERHALANG dg  mngutip firman Allah " dan tiada DOA ORANG2 KAFIR itu KECUALI dalam KESESATAn.
ولانه لايعرف الله والصحيح المفتي به عندنا هو الجواز لحديث اتقوا دعوة المظلوم
dan oleh karena sebab orang kafir itu tan Kenal Allah ,namun pendapat yg benar yg di fatwakan menurut ulama syafi'iyah adalah(bahwa doa orang kafir) hukumnya Boleh.berdasarkan hadis Nabi : Takutlah engkau terhadap Doa nya orng yg terDOLIMI......
ولو كان كافرا فانه ليس دونه حجاب
.....walaupun(المظلوم) itu orang kafir ,sebab tiada hijab yg menghalanginya.

ولانه تعالى حين قال ابليس رب انظرني الى يوم يبعثون
karena sesungguhnya Allah taala ketika IBLIS memohon kadanya: TUHAN ...TANGGUHKAN AKU PADA HARI (JIN dan MANUSIA) DI BANGKITKAN KELAK.
قال انك من المنظرين   فاجاب دعاءه
ALLAH berfirman: bahwa ENGKAU adalah YG DI TANGGUHKAN .    maka Allah ijabah doa IBLIS itu.
 وظاهر ما في التاتارخانية  هوالاطلاق
pendapat yg ada dlam kitab ATTAATAARUKHANIYAH menunjuk ke mutlakan

وصىرح علي القارى
menerangkang syekh ali alqori

 في شرح الامالى(٦) بان المحققين على انه قد يقبل في امور الدنيا
dlm syarh al AMAALI . sesunguhnya para ulama alMUHAQQIQ menyatakan: Bahwa Doanya orang kafir terkadang di QOBUL dalam urusan DUNIA
 واما في الاخرة فلا قيل وهو التحقيق في توفيق النصوص.      والله اعلم
adapun di akhirat maka tak ada komentar......pernyataan ini yg kuat/benar dalam menunjang nas2.

hanya Allah yg maha Tahu.

شرح الطريقة على ابريقة جز ١ ص ٢٥٢ ٢٥٣.



(٦) مؤلف قصيدة "بدء الامالى"
على الاوشىي الفرغاني
توفي سنة ٥٧٥ ه‍

Tidak ada komentar:

Posting Komentar