IBU...!!! PENGABDIANMU TAK PERNAH SIA SIA.






Dikisahkan pada saat terjadi gerhana matahari, Rosululloh Saw bersama sahabatnya melaksanakan sholat gerhana lama sekali. Tak biasanya beliau memimpin sholat yang sedemikian. Penyebabnya karna Rosululloh Saw, ternyata beliau di tampakkan surga dan neraka oleh Allah Swt.

Ketika berkesempatan melihat surga dan neraka, Rosululloh saw, bersabda sambal mendampingi para sahabatnya: ‘’saat melihat neraka, yang pemandangannya belum aku pernah melihat  mayoritas penduduknya adalah kaum wanita’’.
Seorang sahabat lalu bertanya, wahai Rosululloh Saw  mengapakah demikian.? ‘’karna kekufuran mereka.’’ Jawab Rosululloh Saw . ‘’ apakah mereka kufur kepada Allah Swt,?’’ tanya sahabat tadi penasaran. Rosululloh Saw  menjawab: ‘’ mereka kufur (durhaka) kepada suami ; kufur (ingkar) terhadap kebaikan kebaikan yang di lakukan oleh suami suami mereka. Seandainya engkau berbuat baik kepada istrimu sepanjang waktu, kemudian istrimu melihat satu hal (yang tidak disukai) dari dirimu, maka ia pasti akan bilang begini: ‘’aku tidak pernah melihat sedikit kebaikan dari dirimu’’(HR.Imam Bukhori).

Apakah yang engkau pahami tentang hadis ini tentang muslimah ? anda jangan salah paham dulu. Rosululloh Saw  bukan tipe pembenci wanita. Keyataannya, beliau sangana iman sejati, seperti mendiangnya Sayyidah Khodijah Ra. Tidak seperti tuduhan kaum feminis saat ini.

Sebenarnya diksi yang di pakai dalam kisah tadi menggunakan narasi yang konotasinya terbalik maksudnya Rosululloh Saw  menyangkan para istri yang seharusnya menjadi bidadari penghuni surga, namun urung karna dosa tak seberapa kepada suami. Sejatinya,Rosululloh Saw  hendak menguji mental kaum muslimah: bisakah mereka bertahan dan berani mengorbakn diri sendiri demi kebaikan keluarga.?


Secara lahiriyah, wanita memang diciptakan lemah Allah Swt, sebagaimana yang diungkapkan Oleh Rosululloh Saw  ‘’Barangsiapa yang beriman kepada Allah Swt, dan hari kiamat, maka berbuat baiklah kepada kaum wanita. Sebab meraka di ciptakan dari tulang rusuk bagian atas yang paling bengkok. Jika engkau meluruskannya, maka engkau akan mematahkannya, tapi jika engkau biarkan tetap bengkok, maka selamanya ia akan bengkok. (HR.Muttafaqun alaihi)
Sama sekali, hadist ini tidak untuk menyudutkan, apalagi mendiskriditkan peran wanita. Hadist ini hanya membahas tentang latar belakang takdir wanita, bahwa setiap kaum hawa memiliki tanggung jawab yang besar dalm lingkup rumah tangga. Tugas mereka bahkan lebih berat dari pada tugas  suami sekalipun.
Peran seorang istri tidak hanya mengatur urusan rumah tangga atau juga menyenangkan suami, tapi lebih dari itu, istri muslimah merupakan institusi pertama  dan yang mengawali pemikiran dan pendidikan putra putri masa depan keluarga. Sebagaimana yang di katakana oleh seorang yang bijak: ‘’ ibu adalah madrasahmu yang pertama dan madrasah ibumu yang kedua.’’

Wanita muslimah biasanya akan memilih menghindari dari hal hal yang negative, ketimbang memaksakan diri dari hawa nafsu yang belum tentu bermanfaat. Menetap dan berintraksi  dengan keluarga di dalam rumah, bisa memiliki hal positif yang lebih mulia. Dari pada harus capek  melaksankan aktifitas lain di luar rumah, yang justru lebih banyak menguras pemikiran dan tenaga ekstra.
Makanya, para psikolog modern sangat menyangkan para ibu ibu yang semestinya bertanggung jawab  mengawal persoalan keluarganya, namun lebih banyak yang tidak peduli karena lebih senang meniti karir  diluar lingkungan rumah tangga. Beraktifitas di luar rumah, meski dengan niatan mencari nafkah kehidupan keluarga, bisa malah tak mendatangkan pahala surge, karna menelantarkan keluarga di rumah.

Padahal Rosululloh Saw  tidak senang bila ada seorang  muslimah yang lebih senang jalan jalan keluar rumah ketimbang berada di luar rumah. Sabda Rosululloh Saw  ‘’sesungguhnya wanita adalah aurat, sehingga jika keluar rumah di temani setan. Maka, kondisi terbaik (bagi kaum wanita) agar bisa lebih mendekatkan diri kepada tuhan (allah Swt) ialah saat ia berada di dalam rumah. ‘’(HR. Imam Ibnu Khuzaimah).

Jika demikian berarti semua orang sudah tahu akan pengabdian seorang ibu, seakan ia memang takdir untuk kaum wanita. Maka, setiap ibu muslimah seharusnya tidak lari dari takdir Allah Swt. Anggaplah setiap aktifitas berat yang di lakukan sebagai totalitas pengorbanan atas nama jihad untuk membentuk keluarga yang islami yang sejati, yang di bungkus dengan sakinah mawaddah warohmah.


Mengurus keperluan putra-putri, mencuci pakaian suami, memasak makanan, hingga memenuhi batin suami, merupakan tindakan sangat terpuji. Mengandung anak selama Sembilan bulan, melahirkan sambil menantang maut sebagai taruhannya, menyusui sampai  dua tahun lamanya, hingga memenuhi kebutuhan anaknya setiap hari, merupakan pengabdia yang sangat terindah yang harganya tak ternilai dengan apapun makanya pantaslah sebuah pepatah mengatakan’’surga ada di telapak kaki ibu’’ karna pengabdianmu sangatlah luar biasa.

Pengabdianmu sangat amat berat, pastinya akan mengundang pahala yang bergunung gunung dari Allah Swt. Maka, tak mengherankan jikalau Allah Swt, telah menyiapkan pahala surga bagi istri sholihah muslimah yang berani menantang kerasnya kehidupan dunia. Hal ini bisa di pahami dari sabda Rosululloh Saw  ‘’ setiap wanita yang meninggal dunia sedang suaminya Ridho kepadanya, maka ia pasti masuk surga.’’ (HR.Imam tirmidzi, Iman Ibnu Majah, dan Iman Hakim).   (Jendral_Ngalam)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar