Hubungan
adalah sebuah proses saling ketergantungan antar sesama, untuk saling
mempermudah satu sama lainnya baik secara fisik maupun secara verbal, akan
tetapi hal itu tidak boleh semena mena dalam berhubungan, karna ada dampak
positif maupun negatif, maka hal itu harus ada ilmu, untuk mengatasi hal hal
yang berbau hal positif ataupun negatif, salah satunya psikologi yang nantinya
ada nativ psikologi yaitu konselor. Konselor
ini tidak harus Guru Bimbingan Konseling, melaikan ada orang tua,
teman,
sahabat yang sudah berpengalaman, ataupun sudah dianggap cakap untuk menerima
keluh kesah ataupun yang lainnya, sehinnga peserta didik tidak mengalami
inflasi masalah mental yang diakibatkan dari kepribadiannya. Maka guru
bingbingan konseling, orang tua, sahabat, teman, bisa diharapkan kehadiran
mereka yang beban mentalnya.
Kepribadian
adalah sebuah teka teki dalam diri seseorang, tidak mudah diketahui bagi orang
lain. Karena hal itu hanya orang psikologlah yang bisa membaca tingkahlaku
mereka karna, mereka para konselor ada ilmu tersendiri yang membahas
kepribadian mereka.
Manusia
adalah makhluk sosial yang butuh satu sama lainnya, maka yang harus dilakukan
manusia antar manusia lainnya adalah sebuah solidaritas bahkan rasa kepekaan
yang ada diri manusia.
Di dalam
seseorang ada hubungan timbal balik antar konselor mau orang yang meiliki problemmatika mental. Maka sudah
selayaknya merka antar manusia saling membutuhkan dan sailing membatu agar
kehidupan mereka saling menguntungkan. Dan dibutuhkan kepekaan yang mendalam
agar narasi hubungan meraka tidak berhenti bahkan putus ditengah jalan. Tidak
ada hubungan yang semulus jalan tol melainkan harus ada tanjakan belokan
berlobang lampu hijau bahkan lampu merah sekalipun, dan jangan lupa ditengah
jalan itu zebra cross yang mana itu realita hidup seseorang, maka ada jargon
yang mengatakan bahwasanya. Kalau kau ingin terbentuk maka kau harus terbentur,
dengan begitu kau akan menjadi orang.(Achmad fathorrozi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar