Istri Cerewet Membawa Berkah


Suatu hari, seorang pemuda berkunjung ke rumah kakaknya yang berada di luar kota. Ketika sampai, sang kakak ternyata belum pulang dari mencari kayu bakar di hutansebagai mata  pencahariannya.
Sambil menunggu kedatangannya, pemuda itu didatangi seorang perempuan yang mengaku sebagai istri sang kakak. Dia cerewet setengah mati. Dia menceritakan kekurangan-kekurangan kakaknya, menjelek-jelekannya, bahkan pemuda itu dijamu dengan makanan sisa sisa.

Beberapa lama kemudian, sang kakak datang tanpa membawa kayu bakar. Syahdan, betapa pemuda itu terperanjat ketika melihat seekor harimau mengikuti di belakang kakaknya dengan membawa kayu bakar yang banyak. Setelah kayu bakar diletakkan, harimau itupun kembali lagi ke hutan.

Dengan sisa keheranan yang menyeruak di dada, dia bertanya kepada kakaknya, “Apa gerangan yang menyebabkan dirinya mempunyai pembantu seekor harimau yang membawakan kayu bakar untuknya?” Sang kakak menjawab bahwa “Allah Swt telah memberikan kemuliaan atas kesabaran yang dimilikinya dalam menghadapi istri yang super rewel itu.”

Setelah beberapa lama dan berbincang cukup lama, kemudian pemuda itu kembali lagi mengunjungi kakaknya untuk kedua kalinya. Kedatangannya itu disambut oleh perempuan yang ramah. Ia masih dikuasai oleh perasaan aneh. Bukankah sebelumnya ia berkunjung langsung disuguhi omelan dan disajikan makanan sisa? Kali ini ia disambut perempuan yang ramah dan memuliakannya dengan hidangan istimewa. Tidak hanya itu, perempuan itu menceritakan kebaikan kebaikan suaminya yang saat itu mencari kayu bakar di hutan.

Tak lama kemudian, datanglah sang kakak dengan memanggul kayu bakar sendiri dengan keringat yang membasahi tubuhnya. Pemuda itu terkejut mengingat beberapa tahun yang lalu ada seekor harimau yang sudi membawakan kayu bakar kakaknya. Ketika ditanya, ternyata sang kakak menjawab bahwa harimau itu telah diganti oleh Allah Swt. dengan seorang istri salihah yang selalu mengerti keadaanya.

Dari cerita ini bisa ditarik hikmah, bahwa cobaan dari seorang istri pasti terjadi pada diri setiap suami. Sikap suami dalam menyikapi perilaku istri adalah senantiasa bersabar. Bukan malah mencerai dan mengusirnya sebab tidak betah tinggal dengannya. Dari setiap kesabaran yang dilakukan pasti suatu saat akan dibalas oleh Allah Swt. Karena bersabar itu pangkal dari segala keberuntungan.

Sumber : Mirza/TauiyahSidogiri

1 komentar: