Oleh Desynta Fitria Ramadhani |
Saat
mata hadirkan rasa pada antariksa
Kalbu
memekik dalam temaram tiada baswara
Begitu
kelam indurasmi andam karam
Atma
terdayuh dalam gejolak kesepian
Tiada
henti mata menetap untuk menatap
Menanti
hadirnya antariksa berhias lintang
Menemani
indurasmi yang telah lama bersemayam
Dalam
senyummu yang kini kutiadakan
Ah,
begitu rindu indurasmi malam itu
Ketika
kita bercengkerama berpayungkan canda
Namun
ku tak menyana itu hanya tawa serejang
Ternyata
indurasmi itu lambang perpisahan
Malam
itu berlalu kian sendu
Acap
kali ku agah indurasmi di antariksa
Tiada
keteduhan namun kepedihan semakin meronta
Terimakasih lambang duka yang menyisakan lara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar